Selasa, 26 November 2013

Film Pendek “Sang Penjahit” Karya Lukman Sardi

Sinopsis :
Film ini berkisah tentang seorang veteran pejuang kemerdekaan yang hidup sederhana dan berprofesi sebagai penjahit, kakek itu bernama Syarif yang keturunan Cina, beliau mendapatkan pesanan untuk membuat bendera merah putih dari seorang mahasiswa bernama Ari. Karena keteledorannya, bendera merah putih yang tadi telah selesai ia kerjakan tertumpahan kopi. Jiwa patriotisme-nya pun tergugah, merah putih haruslah sempurna. Ia lalu mulai mencari cara  menggantikan kain putih yang tertumpah kopi tadi. Karena hari terlampau dini belum ada 1 toko kain pun yang buka, akhirnya terbesit ide untuk menggunakan seprei berwarna putih miliknya. Hari telah pagi si pemesan datang untuk mengambil pesanannya, karena belum selesai di jahit Pak Syarif meminta ia menunggu sebentar saja sampai ia selesai. Kala menunggu mata si pemesan tertuju pada bendera merah putih yang tadi tertumpahan kopi. Walaupun tidak sempurna si pemesan tetap mengambil bendera dan menggunakannya dalam aksi demonstrasi besar-besaran yang berujung ricuh dan merah putih terinjak-injak. Pak Syarif yang melihat dari tayangan TV tetangganya hanya bisa bersedih memikirkan nasib sang merah putih yang sangat ia jaga kesuciannya, merah putih yang melambangkan usaha para pejuang memerdekaan Indonesia di usung dengan tidak hormat.


Nilai-nilai yang terkandung :
·    Nilai moral : 
Rasa tanggung jawab Pak Syarif atas pekerjaannya yaitu  untuk menyelesaikan jahitan bendera merah putih walaupun terdapat masalah dalam penyelesaiaannya.
·    Nilai patriotisme dan nasionalisme : 
Ketika Pak Syarif melihat bendera merah putih yang telah di jahit nya terkena tumpahan kopi meskipun tumpahan itu terkena tidak pada semua sisi bendera namun pak syarif mau bendera merah putih tersebut sempurna dengan warna merah dan putihnya.
Pak Syarif merasa sedih karena bendera yang ia jaga kehormatannya  terinjak-injak sehingga ia tergugah untuk menyelesaikan bendera merah putih yang belum selesai ia kerjakan.

Pesan moral :

Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini adalah bahwa jiwa patriotisme dan nasionalisme tidak terbatas, tidak memandang suku, etnis, dan agama.  Kegigihan Pak Syarif mempertahankan jiwa patriotisme perlu menjadi contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia.  Meskipun ia keturunan cina, hal itu tidak membuat berkurang kecintaannya pada Tanah Air. Generasi muda saat ini memandang nasionalisme sejati ada di dalam hati dan pikiran bukan dalam bentuk fisik seperti bendera dan lainnya. Sedangkan generasi pejuang kemerdekaan mempunyai pandangan dan keyakinan bahwa nasionalisme tidak hanya di dalam hati dan pikiran, namun juga terdapat pada bentuk fisik seperti bendera, yang harus dijaga dan diperlakukan dengan baik, karena untuk meraih kemerdekaan dulu melalui proses perjuangan yang sangat panjang, dan bendera itu adalah cerminan dari perjuangan kita meraih kemerdekaan dan simbol nasionalisme kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar