Seorang anak kecil berbisik, "Tuhan, berbicaralah kepadaku."
Dan seekor burung lark bernyanyi di padang.
Si anak kecil tidak mendengar.
Jadi si anak kecil berteriak, "Tuhan, berbicaralah kepadaku!"
Dan, kilat bergemuruh melintas di langit.
Tetapi, si anak kecil tidak mendengarkan.
Si anak kecil melihat sekelilingnya dan berkata, "Tuhan, ijinkan aku melihat-MU."
Dan, satu bintang bersinar dengan terang.
Tetapi si anak kecil tidak memperhatikannnya.
Lalu si anak kecil berteriak, "Tuhan, tunjukkan kepadaku satu keajaiban!"
Satu kehidupan telah lahir, tetapi si anak kecil tidak mengetahuinnya.
Maka si anak kecil menangis dan putus asa.
"Jamahlah aku Tuhan, dan biarkan aku tahu bahwa Engkau ada di sini!"
Kemudian Tuhan menjangkau ke bawah dan menjamah si anak.
Tetapi anak kecil mengusir kupu - kupu itu dan berjalan pergi tanpa mengetahui apapun.
Kita seringkali bersikap seperti anak kecil itu. Kita tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan di dekat kita hanya kita tidak mau sedikit berusaha untuk memperhatikannya.
Atau kita terlalu sibuk dengan berbagai kegiatan kantor, kesibukan rutin mengurus rumah dan terlalu repot dengan berbagai pelayanan di gereja. Semua kegiatan dan masalah yang kita hadapi setiap hari membuat kita lupa dengan keberadaan Tuhan didekat kita. Kita berdoa dan tidak merasakan apa-apa, lalu kita berhenti berdoa. Kita tidak mau sedikit berusaha untuk terus setia. Saat masalah datang menimpa, kita menjadi putus asa dan bingung. Kita bertanya - tanya mengapa semua masalah ini bisa terjadi? Kita menjadi kecewa dan menganggap Tuhan sudah begitu jauh. Saudara, sadarlah bahwa sampai detik ini Dia masih berada didekatmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar