A. PENGERTIAN HAKIKAT
MANUSIA
Hakikat
manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang
memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang
memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
3. Yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses
menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama
hidupnyaa.
5. Individu yang dalam
hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya
sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang
berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak
terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang
berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat
dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa
berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan
sosial.
B. KEPRIBADIAN BANGSA
TIMUR
Kepribadian
diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter
seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan
sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian
dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya
merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat
toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam
mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi
mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka
berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian
bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam
bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang
mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya
masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata
dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak
boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu
suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal
tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa
timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi.
Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan
bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang
bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki
kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada
adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur.
Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat
dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih
melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong.
Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh
bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa
yang lain yang tergabung dalam ASEAN.
C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
D. UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen
atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4
unsur pokok, yaitu:
* alat-alat teknologi
* sistem ekonomi
* keluarga
* kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang
meliputi:
* sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara
para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
* organisasi ekonomi
* alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk
pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
* organisasi kekuatan (politik)
E. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
· Gagasan
(Wujud ideal)
· Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
· Aktivitas
(tindakan)
· Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
· Artefak
(karya)
· Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga
wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
F. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan
hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan
bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
1. tekanan kerja dalam masyarakat
2. keefektifan komunikasi
3. perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan
lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya
sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya
dalam kebudayaan.
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.
G. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia
dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya
berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur
manusia agar sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
a. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
b. Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Refrensi :
1. ^ Deddy Mulyana
dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi
dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya.hal.25
1. ^ Reese, W.L.
1980. Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western
Thought, p. 488.
1. ^ Dari bahasa Arab,
artinya: "agama langit"; karena dianggap diturunkan dari
langit berupa wahyu.
1. ^ Karena dianggap
muncul dari suatu tradisi bersama Semit kuno dan ditelusuri oleh para
pemeluknya kepada tokoh Abraham/Ibrahim, yang juga disebutkan dalam kitab-kitab suci ketiga
agama tersebut.
1. ^ Annual
Assessment (PDF), Jewish People Policy Planning Institute (Jewish Agency
for Israel), 2007, hlm. 15, based on American Jewish
Year Book 106. American Jewish
Committee. 2006.
1. ^ Adherents.com – Number of
Christians in the world
1. ^ Miller, Tracy,
ed. (2009), Mapping the
Global Muslim Population: A Report on the Size and Distribution of the World’s
Muslim Population (PDF), Pew Research Center,
hlm.4"
1. ^ Boritt, Gabor
S. Lincoln and the Economics of the American Dream, p. 1.
1. ^ Ronald Reagan. "Final
Radio Address to the Nation".
1. ^ O'Neil, D.
2006. "Processes
of Change"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar