Jumat, 25 Oktober 2013

HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN MANAJEMEN

Sebelum kita membahas hubungan antara ilmu budaya dasar dengan manajemen sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu ilmu budaya dasar dan manajemen. Apa itu ilmu budaya dasar? Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.

Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali diIndonesiasebagai pengganti istilah basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun bahasa humanities berasal dari bahasa latin, humanus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Agar manusia menjadi humanus mereka harus mempelajari ilmu the humanities tetapi tidak meninggalkan tanggungjawab lain sebagai manusia itu sendiri.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar :
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan. 

3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing.

4. Mengusahakan wahana komunikasi para mahasiswa agar lebih mampu berdialog satu sama lain.


Lalu apa itu Manajemen?
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasi organisasional secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional. Manajemen juga dikatakan sebagai seni serta ilmu untuk mengorganisasi, merencanakan, menyusun, mengawasi maupun mengarahkan sumber daya (alam, waktu, manusia, teknologi, dsb.) agar dapat mencapai apa yang telah dicita-citakan.
 



Jenis - Jenis Manajemen :
1. Manajemen keuangan
adalah merencanakan, menganggarkan, mencari, menyimpan, memeriksa, mengelola dan mengendalikan dana yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok (perusahaan maupun organisasi). 

2. Manajemen pemasaran adalah suatu proses yang berjalan dengan tujuan agar menetapkan suatu harga serta promosi, menyalurkan gagasan dan sebagainya agar dapat mempertahankan "kehidupan" suatu perusahaan maupun untuk mengembangkan perusahaan tersebut sehingga pada akhirnya dapat mencapai keutungan yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin. 
3. Manajemen resiko adalah suatu pendekatan metodologi yang terstruktur dengan maksud agar dapat mengelola kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi (ancaman). 
4. Manajemen pendidikan adalah sumber-sumber pendidikan dibuat lebih terpadu/terpusat agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif maupun efisien. 
5. Manajemen strategi adalah suatu proses yang dilakukan guna mengidentifikasi (menganalisis) "apa" dan "bagaimana" hasil yang ingin di capai tersebut. 
6. Manajemen sumber daya manusia (SDM) merupakan cara untuk mengatur suatu hubungan maupun peran para tenaga kerja (SDM) yang dimiliki oleh 1 orang atau suatu kelompok agar dapat dipekerjakan secara maksimal tetapi tetap menonjolkan keefektifan serta efisien, agar dapat mencapai tujuan. 
7. Manajemen informatika adalah memanfaatkan sumber daya (dalam hal ini, segala yang berhubungan dengan informatika) agar kelak dapat tercapai tujuan yang ditetapkan. 
8. Manajemen produksi adalah aktivitas mengatur, mengkoordinasi, serta mengawasi bagaimana sumber daya (manusia, alat, dana, bahan) digunakan secara efektif dan efisien agar dapat menciptakan suatu barang/jasa yang memiliki nilai kegunaan yang tinggi. 
9. Manajemen konflik adalah bagaimana mengatur, mengkoordinir/mengarahkan suatu konflik yang sulit untuk diakhiri hingga akhirnya dapat mengakhiri konflik tersebut. 
10. Manajemen proyek adalah suatu proses kegaiatan manajemen dalam suatu proyek.

Apa Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Manajemen?
Kalau kita menerima pengertian bahwa budaya adalah semua hasil budi daya manusia, maka manajemen itu merupakan bagian dari kebudayaan, tingkat sosial budaya sangat berpengaruh terhadap kemampuan suatu manajemen. Oleh karena itu tingkat sosial budaya suatu bangsa berpengaruh terhadap kemampuan suatu manajemen tersebut.   Budaya merupakan perekat, pemecahan masalah, sistem nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan bersama dalam suatu manajemen atau organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku organisasi.
Budaya dalam suatu manajemen memberikan dampak signifikan terhadap prestasi kerja, karena berkembang dengan mudah. Sistem nilai budaya yang mempengaruhi perilaku dan adat kebiasaan bangsa tersebut pasti memberi warna pada pelaksanaan manajemennya. SDM (Sumber Daya Manusia) haruslah mengarah pada pengembangan budaya. Pengembangan SDM ini tidak lain untuk mencapai budaya organisasi yang kuat, karena kinerja karyawan merupakan unsur penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan atau anggota organisasi, baik sisi lunak seperti budaya perusahaan, gaya manajemen dan pengembangan tim, maupun sisi keras seperti strategi, struktur, sistem, teknologi, imbalan-penghargaan dan sebagainya.

Kamis, 24 Oktober 2013

BUDAYA

A. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnyaa.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.


B. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.


C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


D. UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
* alat-alat teknologi
* sistem ekonomi
* keluarga
* kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
* sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
* organisasi ekonomi
* alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
* organisasi kekuatan (politik)


E. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
·         Gagasan (Wujud ideal)
·         Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
·         Aktivitas (tindakan)
·         Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
·         Artefak (karya)
·         Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

F. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
1. tekanan kerja dalam masyarakat
2. keefektifan komunikasi
3. perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.


Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing.


G. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
 Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
a. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
b. Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.


Refrensi :
1.   ^ a b c Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi
1.   ^ Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya.hal.25
1.   ^ Reese, W.L. 1980. Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western Thought, p. 488.
1.   ^ Dari bahasa Arab, artinya: "agama langit"; karena dianggap diturunkan dari langit berupa wahyu.
1.   ^ Karena dianggap muncul dari suatu tradisi bersama Semit kuno dan ditelusuri oleh para pemeluknya kepada tokoh Abraham/Ibrahim, yang juga disebutkan dalam kitab-kitab suci ketiga agama tersebut.
1.   ^ Annual Assessment (PDF), Jewish People Policy Planning Institute (Jewish Agency for Israel), 2007, hlm. 15, based on American Jewish Year Book 106. American Jewish Committee. 2006.
1.   ^ Adherents.com – Number of Christians in the world
1.   ^ Miller, Tracy, ed. (2009), Mapping the Global Muslim Population: A Report on the Size and Distribution of the World’s Muslim Population (PDF), Pew Research Center, hlm.4"
1.   ^ Boritt, Gabor S. Lincoln and the Economics of the American Dream, p. 1.
1.   ^ Ronald Reagan"Final Radio Address to the Nation".
1.   ^ O'Neil, D. 2006. "Processes of Change"

Selasa, 01 Oktober 2013

NILAI - NILAI BUDAYA INDONESIA YANG MULAI HILANG

Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan  nilai-nilai budayanya,  sehingga menyebabkan kemerosotan moral, khususnya dikalangan generasi muda. Berikut merupakan nilai-nilai budaya yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia :


1. MENCIUM TANGAN ORANG TUA


Mencium tangan orang tua (salim) merupakan suatu bentuk rasa hormat kita kepada orang yang lebih tua. Rasa hormat kepada orang tua sudah mulai luntur  dikalangan generasi muda, entah apa penyebabnya, mungkin dikarenakan  pergaulan anak-anak muda saat ini yang semakin hari semakin melenceng dari norma-norma yang ada, hal inilah yang menyebabkan  budaya mencium tangan orang tua sudah mulai ditinggalkan. Misalnya pada saat akan berangkat ke sekolah, jarang sekali seorang anak mencium tangan orang tuannya, begitu pula pada saat pulang dari sekolah, pada saat akan berangkat ke sekolah mereka biasanya langsung berangkat begitu saja, terkadang pula mereka tidak berpamitan dan langsung berangkat begitu saja tanpa berpamitan terlebih dahulu, hal ini tentunya sudah jauh dari adat kesopanan sebagaimana adat ketimuran yang dianut masyarakat indonesia. Banyak anak muda saat ini sudah mulai meninggalkan kebiasaan ini, mereka menganggap bahwa mencium tangan orang tua sudah bukan zamannya lagi.


2. BERTEGUR SAPA


Zaman sekarang ini, budaya bertegur sapa sudah sangat kurang diamalkan. Banyak sekali masyarakat yang enggan memberikan senyum meskipun  dengan tetangganya. Padahal senyum merupakan tegur sapa yang dapat menambahkan rasa keakraban dengan orang lain disekitar kita. Budaya ini seharusnya jangan sampai hilang, karena tegur sapa merupakan ciri khas budaya orang timur. Lagipula tidak ada ruginya, bila kita melakukan hal ini, toh juga bermanfaat bagi kita sendiri karena senyum itu adalah ibadah. 

3. PENGGUNAAN TANGAN KANAN


Bila di luar negeri menggunakan tangan kiri untuk berjabat tangan, memberi dan menerima sesuatu bukanlah sebuah persoalan, lain halnya dengan budaya kita. Budaya kita mengajarkan untuk melakukan sesuatu yang baik dengan menggunakan tangan kanan (kecuali bila kidal sejak lahir). Penggunaan tangan kiri untuk melakukan sesuatu, kini dipandang oleh banyak orang khususnya kaum muda sebagai sesuatu yang sama baiknya dengan penggunaan tangan kanan. Padahal penggunaan tangan kanan menyangkut norma kesopanan yang bangsa kita anut perihal hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat.

4. MUSYAWARAH



Budaya musyawarah sudah mulai  jarang kita temui khususnya di kota-kota besar. Sebagian besar penduduk di kota besar menomor satukan egonya masing-masing, untuk memarekan hal-hal yang tidak begitu penting, ingin menjadi pemimpin dari suatu kelompok atau bahkan main hakim sendiri. Mereka saling menjatuhkan satu sama lain, tidak mau kalah dalam soal pendapat dan hal-hal lainnya. 

5. GOTONG - ROYONG




Negara Indonesia terkenal dengan sifat masyarakatnya yang suka bergotong royong. Namun seiring perkembangan zaman, kebiasaan baik ini mulai luntur.  Padahal gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sejak dari dahulu. Kebanyakan masyarakat di kota besar, biasanya mereka meninggalkan tradisi yang baik ini, mereka tinggal membayar orang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menurut mereka tidak terlalu penting. Padahal dengan bergotong royong mereka bisa lebih akrab atau lebih kekeluargaan, dan bisa menjalin silahturahmi dengan warga-warga lain yang jika hari-hari biasa tidak atau jarang bertemu. Bergotong royong merupakan salah satu cermin yang membuat Indonesia bersatu dari sabang hingga merauke,walaupun berbeda agama,suku dan warna kulit tetapi kita tetap menjadi kesatuan yang kokoh.

Untuk itu sebagai generasi penerus bangsa usahakan kita juga ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa yang mulai hilang ini. Supaya nilai-nilai budayabangsa tetap melekat pada diri masyarakat, karena nilai-nilai budaya ini merupakan identitas bangsa indonesia yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan dan kesopanan, sebagai generasi pemuda kita harus mampu menumbuhkan nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat, selalu menghormati orang tua adalah bentuk dari rasa terimakasih kita kepada orang tua, untuk itu selalu junjung tinggi nilai-nilai serta budaya-budaya yang ada pada negara kita ini agar budaya-budaya kita tidak tergerus jaman yang serba modern ini, sehingga budaya kita dapat kita turunkan pada anak cucu kita kelak.