Jumat, 24 April 2015

Kunjungan ke Museum Joang '45

Museum Joang 45 atau Gedung Joang '45 adalah salah satu museum yang berada di Jakarta. Saat ini pengelolaannya dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Museum ini terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Museum ini diresmikan pada tahun 1974 oleh Presiden Soeharto, setelah dilakukan direnovasi.


Foto bersama di depan Gedung Joang '45.

 
Prasasti yang menceritakan sejarah Gedung Joang '45


Sejarah Gedung Joang '45
Pada tahun 1938, seorang pengusaha Belanda bernama LC Schomper mendirikan sebuah hotel yang bernama Schomper 1 di daerah Menteng Raya. Hotel ini dibangun khusus bagi pejabat tinggi Belanda, pengusaha asing, dan pejabat pribumi. Ketika Jepang menjajah Indonesia, Hotel Schomper dikuasai oleh pemuda Indonesia dan dijadikan asrama dan tempat pendidikan nasionalisme para pemuda Indonesia. Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Adam Malik, Chaerul Saleh, dan sejumlah tokoh Indonesia lainnya merupakan tokoh-tokoh yang terlibat dalam pendidikan pemuda yang memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Pada masa ini Hotel Schomper 1 kemudian diganti dengan nama Gedung Menteng 31. Seiring Perkembangan waktu pada tanggal 19 Agustus 1974, setelah melalui serangkaian perbaikan dan renovasi, Gedung Menteng 31 diresmikan sebagai Museum Joang 45 oleh Presiden Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.


Patung dua Proklamator yang ada di halaman depan Gedung Joang '45.
  
Museum Joang ’45 menyimpan koleksi foto yang mendokumentasikan peristiwa bersejarah di Indonesia antara tahun 1944-1949. Di dalam museum juga disimpan patung beberapa pahlawan, koleksi lukisan, mobil yang pernah dipakai Presiden dan Wakil Presiden yang pertama, serta koleksi lainnya.


Ruang depan Museum Joang '45

Koleksi
Di museum ini dapat dilihat jejak perjuangan kemerdekaan RI dengan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia. Di antaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2, dan Mobil Peristiwa Pemboman di Cikini. Selain itu ada pula koleksi foto-foto dokumentasi dan lukisan yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945-1950-an. Beberapa tokoh perjuangan ditampilkan pula dalam bentuk patung-patung dada.




Patung dan beberapa salinan foto serta kisah perjuangan beberapa tokoh Pemoeda Menteng 31 di Museum Joang '45.



Isi dari Museum Joang 45 adalah pergerakan pemuda-pemuda Indonesia dalam pertempuran pra kemerdekaan dan pasca kemerdakaan, perjuangan Soekarno-Hatta dalam memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, dan barang-barang peninggalan seperti baju bertempur, tandu Jendral Sudirman, baju yang digunakan oleh PMI Wanita, kapal perang, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui pergerakan pemuda-pemuda dalam pertempuran di fasilitasi dengan foto-foto dan tulisan yang interaktif.

Aktivitas
Museum Joang 45 terbuka untuk umum dalam aktivitasnya, pengunjung atau peserta aktivitas dapat mendaftarkan diri untuk dapat terlibat dalam aktivitas museum. Dalam hal ini Museum Joang 45 bertindak sebagai Fasilitator. Beberapa aktivitas Museum yang terus dikembangkan diantaranya: 

Aktivitas Reguler:
1. Penyuluhan Permuseuman
2. Pameran dan Diskusi
3. Partisipasi Jabodetabek dan Dalam Daerah
4. dll
Aktivitas Temporer:
1. Pekan Museum Joang, terbuka untuk umum (Lomba Pidato, Lomba Puisi, Lomba Melukis, Lomba Mewarnai, Lomba Sejarah dan Budaya)
2. Napak Tilas Proklamasi
3. Pameran Temporer, Pameran Keliling.


Nukilan sejarah yang terpampang di sekitar bangunan museum


Fasilitas Museum
Fasilitas yang tersedia bagi pengunjung Museum Joang '45 adalah:
1. Ruang Pameran Tetap dan Temporer dengan pojok multi media, 
2. Bioskop Joang 45, Studio penayangan film-film dokumenter dan film perjuangan lama. 
3. Perpustakaan referensi sejarah ilmiah, dilengkapi komik-komik perjuangan untuk bacaan anak, 
4. Childrenroom, ruang khusus untuk kreativitas anak dilengkapi game komputer pahlawan, mewarnai, puzzle, dan permainan knock-down,
5. Souvenir Shop,
6. Plaza untuk aktivitas outdoor berupa Teater Anak.


Dilain gedung terdapat ruang mobil REP-1 dan REP-2 yang menjadi mobil dinas Presiden RI pada waktu itu. Tiga mobil REP tersebut dipajang berderet namun pengunjung tidak dapat masuk kedalam untuk melihat lebih dekat dikarenakan tertutup oleh kaca.


Koleksi mobil antik yang dahulu digunakan Presiden Soekarno.

 
Mobil REP-2


Mobil REP-2 awalnya milik seseorang pengusaha yang bernama Djohan Djohor, paman Moh. Hattacuntuk membantu perjuangannya dan menghindaricperampasan militer Jepang. Mobil REP-2 dipergunakancoleh Bung Hatta di dalam tugas kenegaraan sebagai Wakil Presien RI. dan pada waktu pemerintahan RI pindah ke Yogyakarta, REP-2 turut serta mendampingi Bung Hatta hingga kembali ke Jakarta.


Mural Museum Joang '45

Mural Museum Joang ’45 bertuliskan “Merdeka atau Mati!” yang mampu membakar semangat bangsa Indonesia ketika itu untuk mempertahankan kemerdekaan.





Harga Tiket Masuk dan Waktu Buka
Harga tiket masuk Museum Joang '45 cukup terjangkau yaitu: dewasa Rp 2000,-; mahasiswa Rp 1.000,-; dan anak-anak Rp 600,-. Apabila pengunjung datang dalam rombongan (minimal 20 orang) harganya lebih murah lagi yaitu: dewasa Rp 1.500,-; mahasiswa Rp 7.500,-; dan anak-anak Rp 500,-. Museum Joang '45 buka pada hari Selasa sampai dengan Minggu, dan waktu bukanya yaitu dari jam 09.00-15.00 WIB.

Harga tiket masuk Museum Joang '45



 Brosur Museum Joang '45


Tidak ada komentar:

Posting Komentar